Rabu, 26 Maret 2014

“Desain Kurikulum Disiplin Ilmu Dan Desain Kurikulum Berorientasi pada Masyarakat”



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kurikulum dan pembelajaran, merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Sebagai suatu rencana atau program, kurikulum tidak akan bermakna manakala tidak diimplementasikan dalam bentuk pembelajaran. Demikian juga sebaliknya, tanpa kurikulum yang jelas sebagai acuan, maka pembelajaran tidak akan berlangsung secara efektif.
Persoalan bagaimana mengembangkan kurikulum, ternyata bukanlah hal yang mudah, serta tidak sederhana yang kita bayangkan.Dalam skala makro, kurikulum berfungsi sebagai suatu alat dan pedoman untuk mengantar peserta didik sesuai dengan harapandan cita-cita masyarakat.Oleh karena itu, proses mendisain dan merancang suatu kurikulum mesti harus memperhatikan system nilai yang berlakubeserta perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat itu. Di samping itu, oleh karena kurikulum juga harus berfungsi mengembangkan seluruhpotensi yang dimiliki oleh anak didik sesuai dengan bakat dan minatnya, maka proses pengembangannya harus memperhatikan segala aspek yang terdapat pada peserta didik.
Kurikulum harus terus menerus di evaluasi dan dikembangkan agar isi dan muatannya selalu relevan dengan tuntutan masyarakat yang selalu berubah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya yang berkaitan dengan disiplin ilmu tertentu serta yang sesuai dengan masalah yang ada pada masyarakat.


1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penulisan makalah ini adalah:
1.      Apa itu desain kurikulum?
2.      Bagaimana desain kurikulum yang berkaitan dengan disiplin ilmu tertentu?
3.      Bagaimana desain kurikulum yang berorientasi pada masyarakat?

1.3  Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.      Mempelajari pengertian desain kurikulum.
2.      Mempelajari desain kurikulum yang berkaitan dengan disiplin ilmu tertentu.
3.      Mempelajari desain kurikulum yang berorientasi pada mastyarakat.

1.4  Metode
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode kajian pustaka.


BAB II
ISI

2.1                                                       Pengertian Desain Kurikulum
Yang dimaksud dengan desain adalah rancangan, pola atau model. Mendesain kurikulum berarti menyusun rancangan atau menyusun model kurikulum sesuai dengan misi dan visi sekolah. Tugas dan peran seorang desainer kurikulum sama seperti seorang arsitek. Sebelum menentukan bahan dan cara mengkontruksi bangunan terlebih dahulu seorang arsitek harus merancang model bangunan yang akan dibangun.
Beberapa ahli merumuskan macam-macam desain kurikulum. Eisner dan Vallance (1974) membagi desain menjadi lima jenis, yaitu model pengembangan proses kognitif, kurikulum sebagai teknologi, kurikulum aktualisasi diri, kurikulum rekonstruksi sosial, dan kurikulum rasionalisasi akademis. McNeil (1977) membagi desain kurikulum menjadi empat model, yaitu model kurikulum humanistis, kurikulum rekonstruksi sosial, kurikulum teknologi, dan kurikulum subjek akademik. Saylor Alexqander dan Lewis (1981) membagi desain kurikulum menjadi kurikulum subject matter disiplin, kompetisi yang bersifat spesifik atau kurikulum teknologi, kurikulum sebagi proses, kurikulum sebagai fungsi sosial dan kurikulum yang berdasarkan minat individu.

2.2                        Desain Kurikulum Disiplin Ilmu
Desain kurikulum ini merupakan desain kurikulum yang berpusat kepada pengetahuan (the knowledge centered desain) yang dirancang berdasarkan struktur disiplin ilmu, oleh karena itu model desain ini dinamakan juga model kurikulum subjek akademis yang penekanannya diarahkan untuk pembagian intelektual siswa. Para ahli memandang desain ini berfungsi untuk mengembangkan proses kognitif atau pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui latihan menggunakan gagasan dan melakukan proses penelitian ilmiah.
Model kurikulum yang berorientasi pada pengembangan intelektual siswa dikembangkan oleh para ahli mata pelajaran sesuai dengan disiplin ilmu masing masing. Mereka menyusun materi pembelajaran apa yang harus dikuasai siswa baik menyangkut fakta, konsep maupun teori yang ada dalam setiap disiplin ilmu mereka masing-masing. Selain menentukan materi kurikulum, juga para pengembang kurikulum menyusun bagaimana melakukuan pengkajian materi pembelajaran melalui proses penelitian ilmiah sesuai dengan corak masalah yang terkandung dalam disiplin ilmu. Jadi, dengan demikian dalam desain model ini bukan hanya diharapkan siswa semata-mata dapat menguasai materi pelajaran sesuai dengan disiplin ilmu, akan tetapi juga menguasai proses berpikir melalui proses penelitian ilmiah yang sistematis.
Dalam implementasinya, strategi yang banyak digunakan adalah strategi ekspositori. Melalui strategi ini, gagasan atau informasi disampaikan oleh guru secara langsung kepada siswa. Evaluasi yang digunakan bervariasi sesuai dengan tujuan pelajaran.
Terdapat tiga bentuk organisasi kurikulum yang berorientasi pada disiplin ilmu, yaitu: subject centered curriculum, correlated curriculum, dan integrated curriculum.
2.2.1        Subject centered curriculum
Pada subject centered curriculum, bahan atau isi kurikulum disusun dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah-pisah, misalnya mata pelajaran sejarah, ilmu bumi, kimia, fisika, berhitung, dan lain sebagainya. Mata pelajaran-mata pelajaran itu tidak berhubungan satu sama lain. Pada pengembangan kurikulum di kelas atau pada kebiasaan belajar mengajar, setiap guru hanya bertanggung jawab pada mata pelajaran yang diberikan. Kalaupun mata pelajaran itu diberikan oleh guru yang sama, maka hal ini juga dilaksanakan secara terpisah-pisah. Oleh karena organisasi bahan atau isi kurikulum berpusat pada mata pelajarn secara terpisah-pisah, maka kurikulum ini juga dinamakn sparated subject curriculum.
2.2.2        Correlated curriculum
Pada organisasi kurikulum ini, mata pelajaran tidak disajikan secara terpisah, akan tetapi setiap mata pelajaran yang memiliki kedekatan ataupun mata pelajaran sejenis dikelompokan sehingga menjadi satu bidang studi (broad field), seperti misalnya mata pelajaran geografi, sejarah, ekonomi dikelompokan dalam bidang studi IPS. Demikian juga dengan mata pelajaran biologi, kimia, fisika, dikelompokkan menjadi bidang studi IPA.
Mengorelasikan bahan atau isi materi kurikulum dapat dilakukan dengan beberapa cara :
a)        Pendekatan struktual
                 Dalam pendekatan ini, kajian suatu kelompok bahasan ditinjau dari beberapa mata pelajaran sejenis. Seperti misalnya, kajian suatu topic tentang geografi tidak senata-mata ditinjau dari satu sudut saja, akan tetapi juga ditinjau dari sejarah, ekonomi atau mungkin budaya.
b)        Pendekatan fungsional
                 Pendekatan ini didasarkan kepada pengkajian masalah yang berarti dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, suatu topic tidak diambil dari mata pelajaran tertentu akan tetapi diambil dariapa yang dirasakan perlu untuk anak, selanjutnya topikitu dikaji oleh berbagai mata pelajaran yang memiliki ketrkaitan. Contohnya masalah “kemiskinan” ditinjau dari sudut ekonomi, geografi, dan sejarah.



c)        Pendekatan daerah 
                 Pendekatan ini materi pelajaran ditentukan berdasarkan lokasi atau tempat. Seperti mengkaji daerah ibu kota ditinjau dari keadaan iklim, sejarah, sosial budayanya, ekonominya dan lain sebagainya.
2.2.3        Integrated curriculum
Pada organisasi kurikulum yang menggunakan model integrated, tidak lagi menampakan nama-nama mata pelajaran atau bidang studi. Belajar berangkat dari suatu pokok masalah yang harus dipecahkan.Masalah tersebut kemudian dinamakan unit. Belajar berdasarkan unit bukan hanya menghafal sejumlah fakta, akan tetapi juga mencari dan menganalisis fakta sebagai bahan untuk memecahkan masalah. Belajar melalui pemecahan masalah itu diharapkan perkembangan siswa tidak hanya terjadi pada segi intlektual saja akan tetapi seluruh aspek seperti sikap, emosi, atau keterampilan.

2.3                        Desain Kurikulum Berorientasi pada Masyarakat
Asumsi yang mendasari bentuk rancangan kurikulum ini adalah, untuk melayani kebutuhan masyarakat.Oleh karena itu, kebutuhan masyarakat harus dijadikan dasar menentukan isi kurikulum. Ada tiga perspektif desain kurikulum yang berorientasi pada kehidupan masyarakat, yaitu perspektif status quo (the status quo perspective), perspektif reformis (the reformist perspektive),dan perspektif masa depan (the futurist perspective).
2.3.1      Perspektif status quo (the status quo perspective)
Rancangan kurikulum ini diarahkan untuk melestarikan nilai-nilai budaya mastyarakat.Dalam perspektif ini kurikulum merupakan perencanaan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada anak didik sebagai persiapan menjadi orang dewasa yang dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat.Yang dijadikan dasar oleh para perancang kurikulum adalah aspek-aspek penting kehidupan masyarakat.Menurut Bobbit, kegiatan utama dalam kehidupan masyarakat yang disarankan untuk menjadi isi kurikulum sebagai berikut :
a)      Kegiatan berbahasa atau komunikasi social
b)      Kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan
c)      Kegiatan dalam kehidupan social seperti bergau dan berkelompok dengan orang lain
d)     Kegiatan menggunakan waktu senggang dan menikmati rekreasi
e)      Usaha mejaga kesegaran jasmani dan rohani
f)       Kegiatan yang berhubungan dengan religious
g)      Kegiatan yang berhubungan dengan peran orang ua seperti membesarkan anak, memelihara kehidupan keluarga yang harmonis
h)      Kegiatan praktis yang bersifat vocasional atau keterampilan tertentu
i)        Melakukan pekerjaan sesuai dengan dengan bakat seseorang
Tiap kegiatan menurut Bobbit dapat dirinci lagi dalam kegiatan-kegiatan yang lebih khusus untuk lebih mengarahkan tujuan dan kegiatan siswa di sekolah. Disamping kegiatan-kegiatan yang harus dikuasai seperti apa yang dilakukan oleh orang dewasa dalam perspective ini juga menyangkut desain kurikulum untuk memberikan keterampilan sebagai persiapan untuk bekerja (profesi). Oleh sebab itu sebelum merancang isi kurikulum, para perancang perlu terlebih dahulu menganalisis kemampuan apa yang harus dimiliki anak didik sehubungan dengan tugas atau profesi tertentu. Dari hasil analisis itu kemudian dirancang isi kurikulum yang diharapkan lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan lapangan pekerjaan.
2.3.2      Perspektif pembaharuan (the reformist perspective)
Dalam perspektif ini, kurikulum dikembangkan untuk lebih meningkatkann kualitas masyarakat itu sendiri.Menurut aliran reformis, pendidikan harus mampu mengubah keadaan masyarakat itu.Baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal harus mengabdikan diri demi tercapainya orde social baru berdasarkan pembagian kekuasaan dan kekayaan yang lebih adil dan merata.
2.3.3      Perspektif masa depan (the futurist perspective)
Model kurikulum ini lebih mengutamakan pada kepentikan social dari pada kepentingan individu.Setiap individu harus mampu mengenali berbagai permasalahan yang ada dalam masyarakat yang senantiasa mengalami perubahan yang sangat cepat. Dengan pemahaman tersebut akan memungkinkan setiap individu dapat mengembangkan masyarakatnya sendiri.
Ada 3 kriteria yang harus diperhatikan dalam proses mengimplementasikan kurikulum ini. Ketiganya menurut pembelajaran nyata (real), berdasarkan pada tindakan (action),dan mengundang nilai (values). Ketiga criteria tersebut adalah pertama, siswa harus memfokuskan kepada salah satu aspek yang ada di masyarakat yang dianggapnya perlu untuk diubah, kedua siswa harusb melakukan tindakan terhadap masalah yang dihadapi masyarakat itu, dann ketiga, tindakan siswa harus didasarkan kepada nilai (values), apakah tindakan itu patut dilaksanakn atau tidak , apakah memerlukan kerja individual atau kelompok atau bahkan keduanya.






BAB III
PENUTUP

3.1     Kesimpulan
Berdasarkan isi dan tujuan penulisan makalah ini, maka dapat disimpulkan bahwa:
1.      Mendesain kurikulum berarti menyusun rancangan atau menyusun model kurikulum sesuai dengan misi dan visi sekolah.
2.      Desain kurikulum disiplin ilmu merupakan desain kurikulum yang berpusat kepada pengetahuan yang dirancang berdasarkan struktur disiplin ilmu. Desain ini berfungsi untuk mengembangkan proses kognitif atau pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui latihan menggunakan gagasan dan melakukan proses penelitian ilmiah. Terdapat tiga bentuk organisasi kurikulum yang berorientasi pada disiplin ilmu, yaitu: subject centered curriculum, correlated curriculum, dan integrated curriculum.
3.      Dalam mendesain kurikulum yang berorientasi pada masyarakat, kebutuhan masyarakat harus dijadikan dasar menentukan isi kurikulum. Ada tiga perspektif desain kurikulum yang berorientasi pada kehidupan masyarakat, yaitu perspektif status quo (the status quo perspective), perspektif reformis (the reformist perspektive), dan perspektif masa depan (the futurist perspective).

3.2     Saran
Yang menjadi saran dari penulis berkaitan dengan isi makalah ini adalah desain kurikulum disiplin ilmu tertentu yang dilakukan mesti lebih ditekankan pada hal yang berorientasi pada masyarakat, sehingga aplikasi dari ilmu tersebut lebih nyata pada masyarakat.

2 komentar:

  1. S128Cash Bandar Betting Online Terbaik dan Terpercaya Indonesia.
    Segera bergabung bersama kami dan raih kemanangan Anda.
    Semua permainan Populer Kalangan masyarakat Indonesia tersedia disini seperti Sportsbook, Live Casino, Sabung Ayam Online, IDN Poker dan masih banyak permainan lainnya.

    Alasan S128Cash menjadi yang Terbaik :
    - 100% Aman & Terpercaya
    - Kenyamanan dan Kepuasan member selalu di utamakan.
    - Pelayanan 24 Jam / 7 Hari NONSTOP dan pastinya dilayani CS yang Profesional dan Sopan
    - Untuk pendaftaran FREE, Mudah dan Cepat !!
    - Menyediakan semu bank local Indonesia (Transaksi 24 Jam, TIDAK ADA JAM OFFLINE !!)
    - Menyediakan deposit via Pulsa, OVO, dan GOPAY.
    - Proses semua transaksi hanya butuh kurang dari 2 menit.

    Demi Kenyamanan dan Kepuasan member, S128Cash juga menyediakan berbagai PROMO BONUS yang sangat menguntungkan, yaitu :
    - BONUS NEW MEMBER 10%
    - BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
    - BONUS CASHBACK 10%
    - BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!

    Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami melalui :
    - Livechat : Live Chat Judi Online
    - WhatsApp : 081910053031

    Link Alternatif :
    - http://www.s128cash.biz

    Judi Bola

    Agen Judi Bola Terbaik

    BalasHapus