BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Istilah
kurikulum berasal dari bahas latin, yakni “Curriculae”,
artinya jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Suatu
kurikulum dianggap sebagai jembatan yang sangat penting untuk mencapai titik
akhir dari suatu perjalanan. Dalam perspektif kebijakan
pendidikan nasional sebagaimana dapat dilihat dalam Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 dinyatakan bahwa: “Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu”.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kurikulum adalah suatu perangkat mata pelajaran
yang diajarkan pada lembaga pendidikan. Istilah “Kurikulum” memiliki
berbagai tafsiran yang dirumuskan oleh pakar-pakar dalam bidang pengembangan
kurikulum sejak dulu sampai dewasa ini. Tafsiran-tafsiran tersebut berbeda-beda
satu dengan yang lainnya, sesuai dengan titik berat inti dan pandangan dari
pakar yang bersangkutan.
Isi
kurikulum hakikatnya terdiri atas bahan-bahan pengajaran dan berbagai
pengalaman yang diperlukan dalam tercapainya tujuan pendidikan. Dengan adanya
tuntutan untuk memenuhi hal tersebut, para perencana kurikulum sering kali
mengalamai berbagai kesulitan dalam menyusun dan merencanakan isi kurikulum
yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapai. Kesulitan tersebut adalah
terjadinya perubahan-perubahan dalam segala bidang, yang semakin berkembang
setiap waktunya, yaitu perubahan dalam bidang sosial,
ekonomi, budaya, politik, dan yang lainnya yang terus berkembang dari tahun ke
tahun dan tidak dapat diimbangi dengan arif dan bijaksana. Oleh karena itu
lembaga sekolah dituntut untuk selalu mengembangkan segala bidang yang ada,
tidak lain kurikulum itu sendiri. Pembentukan kurikulum yang ideal dan aktual sangat dibutuhkan para siswa dalam
menghadapi tantangan yang telah disebutkan di atas, tidak lain agar mereka
semua bisa mengimbangi kemajuan zaman dengan kemajuan intelektual.
Bertolak
dari hal tersebut di atas, maka penulis mencoba menjelaskan tentang
kurikulum ideal, aktual dan tersembunyi, beserta landasan, hakikat dan
implementasinya, melalui makalah ini.
1.2 Rumusan
Masalah
Masalah
yang dikaji penulis dalam makalah ini adalah ;
Bagaimana hakikat
kurikulum ideal, kurikulum aktual dan kurikulum tersembunyi serta
implementasinya dalam pendidikan ?
1.3 Tujuan
Penulisan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan hakikat kurikulum ideal,
kurikulum aktual, dan kurikulum tersembunyi, serta implementasinya dalam pendidikan.
1.4 Metode
Penulisan
Dalam
penyusunan makalah ini, penulis menggunakan metode studi pustaka dan browsing internet.
BAB II
ISI
Kurikulum
adalah suatu perencanaan untuk mendapatkan keluaran (out comes) yang diharapkan dari suatu pembelajaran (Grayson 1997).
Perencanaan tersebut disusun secara terstruktur untuk suatu bidang studi,
sehingga memberikan pedoman dan instruksi untuk mengembangkan strategi
pembelajaran. Materi di dalam kurikulum harus diorganisasikan dengan baik agar
sasaran (goals) dan tujuan (objectives) pendidikan yang telah
ditetapkan dapat tercapai.
Kurikulum
juga dapat diartikan sebagai suatu gagasan pendidikan yang diekpresikan dalam
praktik. Dalam bahasa latin, kurikulum berarti track atau jalur pacu. Saat ini definisi kurikulum semakin
berkembang, sehingga yang dimaksud kurikulum tidak hanya gagasan pendidikan
tetapi juga termasuk seluruh program pembelajaran yang terencana dari suatu
institusi pendidikan. Ditinjau dari konsep dan pelaksanaannya, maka dikenal
tiga macam kurikulum, yaitu kurikulum ideal, kurikulum aktual, dan kurikulum
tersembunyi.
2.1 Kurikulum Ideal dan Kurikulum Aktual
Kurikulum
ideal, yaitu kurikulum yang berisi sesuatu yang ideal, sesuatu yang
dicita-citakan sebagaimana yang tertuang di dalam dokumen kurikulum.
Kurikulum aktual, yaitu
kurikulum yang dilaksanakan dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Kenyataan
pada umumnya memang jauh berbeda dengan harapan. Namun demikian, kurikulum
aktual seharusnya mendekati dengan kurikulum ideal. Kurikulum dan pengajaran
merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan. Kurikulum merujuk kepada
bahan ajar yang telah direncanakan yang akan dilaksanakan dalam jangka panjang.
Sedang pengajaran merujuk kepada pelaksanaan kurikulum tersebut secara bertahap
dalam belajar mengajar.
Jadi, Kurikulum ideal
adalah kurikulum yang diharapkan dapat dilaksanakan dan berfungsi sebagai acuan
atau program guru dalam proses belajar mengajar. Karena kurikulum ini menjadi
pedoman bagi guru maka kurikulum ini juga disebut kurikulum formal atau
kurikulum tertulis (written curriculum).
Namun dalam prakteknya pelaksanaan kurikulum ideal mengalami beberapa hambatan
dalam pelaksanaanya. Diantaranya adalah sarana dan prasarana, kemampuan guru serta
kebijaksanaan sekolah/kepala sekolah. Karena hal tersebut maka guru hanya bisa
melakukan kurikulum sesuai dengan keadaan yang ada. Inilah yang disebut
kurikulum Aktual. Semakin jauh jarak antara kurikulum ideal dengan aktual maka
dapat diperkirakan makin buruklah kualitas pendidikan di sekolah tersebut
demikian juga sebaliknya.
2.2 Landasan Kurikulum Ideal dan Kurikulum Aktual
Pendidikan
merupakan suatu proses sosial, karena berfungsi memasyarakatkan anak didik
melalui proses sosialisasi di dalam masyarakat tertentu. Sekolah, sebagai salah
satu institusi pendidikan berperan juga sebagai institusi sosial, karena
melalui lembaga tersebut anak dipersiapkan untuk mampu terjun dan aktif dalam
kehidupan masyarakatnya kelak.
Anak-anak
berasal dari masyarakat, dan mereka belajar tentang cara hidup dalam
bermasyarakat. Oleh ,karena itu, sekolah harus bekerjsama dengan masyarakat,
dan program sekolah harus disusun dan diarahkan oleh masyarakat yang menunjang
sekolah tersebut. Program pendidikan disusun dan dipengaruhi oleh nilai,
masalah, kebutuhan, dan tantangan masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu
kurikulum yang ideal dan dan aktual harus disusun berlandaskan dasar sosiologis
agar tercipta keseimbangan diantara keduanya dan terciptalah tujuan pendidikan
yang sebenarnya.
2.3 Kurikulum
Tersembunyi
Kurikulum tersembunyi adalah
kejadian yang tak di duga yang terjadi pada saat pelaksanaan kurikulum ideal ke
dalam kurikulum aktual. Kejadian yang tak terduga ini bisa berasal dari
pengaruh guru, kepala sekolah, tenaga administrasi, atau bahkan dari peserta
didik itu sendiri. Misalkan pada pelajaran biologi, siswa diberi referensi buku
biologi lain yang berbahasa Inggris. Dengan begitu siswa secara tidak langsung
juga mengasah kemampuan Bahasa Inggrisnya selain kemampuan Biologi.
2.4
Hakikat Kurikulum Tersembunyi
Terdapat dua terminologi mengenai kurikulum, yakni terminologi kurikulum
eksplisit (tertulis) dan implisit (tidak tertulis) atau kurikulum tersembunyi (hidden curriculum). Untuk pencapaian tujuan pendidikan terdapat hal-hal yang tidak
terdokumentasikan/direncanakan/diprogramkan atau sifatnya tidak tertulis dan
hal ini sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan itu sendiri. Hal-hal inilah yang disebut dengan kurikulum
tersembunyi. Hal demikian sebagaimana yang diungkapkan oleh Dewey
(dalam Marsh dan Willis, 1999:9 dalam Wahidmurni, 2009:2) bahwa kurikulum
adalah seluruh pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik di bawah
bimbingan pihak sekolah, baik pengalaman yang direncanakan maupun yang tidak
direncanakan. Sejumlah pengalaman yang kita kenal dengan hidden curriculum
atau kurikulum tersembunyi merupakan pengalaman yang tidak
direncanakan/diprogramkan seperti mematuhi peraturan-peraturan sekolah,
menjalankan ritual/acara keagamaan, mematuhi peraturan-peraturan lainnya.
Razali (Wahidmurni
2009:2) menyebut kurikulum tersembunyi “Karena aktivitas yang terlibat di dalam
kurikulum ini tidak berstruktur, atau dengan kata lain tidak dirancang.
Kebanyakan aktiviti kurikulum jenis ini berlaku di tempat pertemuan pelajar
seperti pusat sukan, asrama, kantin, perpustakaan. Kurikulum tersembunyi ini
dikenali sebagai soft skils atau kemahiran insaniah. Elemen-elemen di
dalam kurikulum ini dizahirkan dan mempunyai suatu sistem dan struktur yang
sistematis dan professional. Antara nilai atau kualiti yang dikategorikan
sebagai kemahiran insaniah di sini adalah kualiti kepemimpinan, kualiti
pembuatan keputusan dan penyelesaian masalah, kualiti daya pembelajaran,
kualiti diri murni (tepat masa, hadir ke kelas, hantar tugasan tepat janji dan
lain-lain) dan kualiti kerja berpasukan”.
Pelaksanaan kurikulum
tersembunyi dalam KTSP dapat digolongkan dalam aktivitas pengembangan diri yang
pelaksanaannya tidak terprogram. Dalam panduan KTSP untuk pengembangan diri
tentang bentuk-bentuk pelaksanaan pengembangan diri dinyatakan bahwa,
Bentuk-bentuk pelaksanaan pengembangan diri mencakup:
a.
Kegiatan pengembangan diri secara
terprogram dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu
untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok dan atau
klasikal melalui penyelenggaraan layanan dan kegiatan pendukung
konseling, serta kegiatan ekstra kurikuler
b.
Kegiatan
pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai berikut;



2.5
Fungsi Kurikulum Tersembunyi
Walaupun kurikulum tersembunyi memberikan sejumlah besar
pengetahuan pada siswa, ketidaksamaan yang diakibatkan kesenjangan antar kelas
dan status sosial sering menimbulkan konotasi negatif. Sebagai cara dari
kontrol sosial, kurikulum tersembunyi mempromosikan persetujuan terhadap nasib
sosial tanpa meningkatkan penggunaan pertimbangan rasional dan reflektif.
Kurikulum tersembunyi dapat juga diasosiasikan dengan penguatan ketidaksetaraan
sosial, seperti terbukti dalam perkembangan hubungan yang berbeda terhadap
modal yang berdasar pada jenis kerja dan aktivitas yang berhubungan dengan
pekerjaan yang diterapkan pada siswa jadi berbeda-beda berdasarkan kelas
sosialnya.
Sumber kurikulum tersembunyi sangat beragam, termasuk struktur sosial dari ruang kelas, latihan otoritas guru, aturan yang mengatur hubungan antara guru dan siswa, aktivitas belajar standar, penggunaan bahasa, buku teks, alat bantu audio-visual, berbagai perkakas, arsitektur, ukuran disiplin, daftar pelajaran, sistem pelacakan, dan prioritas kurikulum. Keragaman dalam sumber ini menghasilkan perbedaan yang ditemukan saat membandingkan suatu kurikulum tersembunyi dihubungkan dengan berbagai kelas dan status sosial.
Sementara materi aktual yang diserap siswa melalui kurikulum tersembunyi adalah sangat penting, orang yang menyampaikannya menghasilkan investigasi khusus. Hal tersebut terjadi terutama pada penyampaian pelajaran sosial dan moral dengan kurikulum tersembunyi, karena karakteristik moral dan ideologi guru dan figur otoritas lainnya diterjemahkan dalam pelajaran mereka, walau tidak disadarinya.
Sumber kurikulum tersembunyi sangat beragam, termasuk struktur sosial dari ruang kelas, latihan otoritas guru, aturan yang mengatur hubungan antara guru dan siswa, aktivitas belajar standar, penggunaan bahasa, buku teks, alat bantu audio-visual, berbagai perkakas, arsitektur, ukuran disiplin, daftar pelajaran, sistem pelacakan, dan prioritas kurikulum. Keragaman dalam sumber ini menghasilkan perbedaan yang ditemukan saat membandingkan suatu kurikulum tersembunyi dihubungkan dengan berbagai kelas dan status sosial.
Sementara materi aktual yang diserap siswa melalui kurikulum tersembunyi adalah sangat penting, orang yang menyampaikannya menghasilkan investigasi khusus. Hal tersebut terjadi terutama pada penyampaian pelajaran sosial dan moral dengan kurikulum tersembunyi, karena karakteristik moral dan ideologi guru dan figur otoritas lainnya diterjemahkan dalam pelajaran mereka, walau tidak disadarinya.
2.6
Pendidikan Nilai dalam Pengembangan Kurikulum Tersembunyi
Hidden
curriculum atau kurikulum tersembunyi
merupakan kurikulum yang berkembang secara alamiah atau tidak direncanakan secara khusus. Menurut Krathwohl (1964:112), proses pembentukan dan
pengembangan nilai-nilai pada anak didik itu ada lima tahap.
a)
Receiving (menyimak dan menerima). Dalam hal ini anak menerima secara aktif,
artinya anak telah memilih untuk kemudiaj menerima nilai. Jadi pada tahap ini anak baru menerima saja.
b)
Responding (menanggapi). Pada tahap ini anak sudah mulai bersedia menerima dan
menanggapi secara aktif. Dalam hal ini ada tiga tahapan sendiri, yakni manut
(menurut), bersedia menaggapi, dan puas dalam menaggapi.
c)
Valuing (memberi nilai), pada tahap ini anak sudah mulai mampu membangun persepsi
dan kepercayaan terkait dengan nilai yang diterima. Pada tahap ini ada tiga
tingkatan yakni : percaya terhadap nilai yang diterima, merasa terikat dengan
nilai dipercayai, dan memiliki keterkaitan batin dengan nilai yang diterima.
d)
Organization,
dimana anak mulai mengatur sistem nilai yang ia terima untuk ditata dalam
dirinya dalam konteks perilaku.
e)
Characterization,
atau karakterisasi nilai yang ditandai dengan
ketidakpuasan seseorang untuk mengorganisir sistem nilai yang diyakininya dalam
hidupnya yang serba mapan, ajek, dan konsisten.
Dalam pendidikan nilai diharapkan munculnya kesadaran pelaksanaan
nilai-nilai positif dan menghindarkan nilai-nilai negatif.
2.7 Implementasi Kurikulum Ideal, Kurikulum
Aktual dan Kurikulum Tersembunyi
Implemnetasi
kurikulum adalah penerapan atau pelaksanaan program kurikulum yang telah
dikembangkan dalam tahap sebelumnya, kemudian diuji coba dengan pelaksanaan dan
pengelolaan, dengan senantiasa dilakukan penyesuaian terhadap situasi lapangan
dan karakteristik peserta didik, baik perkembangan intelektual, emosional,
serta fisiknya.
Adapun
tahapan implementasi kurikulum mencakup tiga kegiatan pokok, yaitu:
a)
Pengembangan program, mencakup
program tahunan, semester, bulanan, mingguan, dan harian. Selain itu ada juga
program bimbingan dan konseling atau program remedial.
b)
Pelaksanaan pembelajaran, pada
hakikatnya pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.
Tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang
terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik tersebut.
c)
Evaluasi, proses yang dilaksanakan
sepanjang proses pelaksanaan kurikulum semester serta penilaian akhir formatif
dan sumatif mencakup penilaian keseluruhan secara utuh untuk keperluan evaluasi
pelaksaaan kurikulum.
Dengan tahap-tahap tersebut akan
tercapai tujuan-tujuan kegiatan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Hal itu
secara otomatis akan meningkatkan pemanfaatan dan penerapan kurikulum baik yang
ideal maupun aktual.
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Berdasarkan
tujuan yang ingin dicapai serta bahasan pada bagian sebelumnya, maka penulis
menyimpulkan sebagai berikut ;
Kurikulum
ideal, adalah kurikulum yang memuat sesuatu yang diinginkan seperti yang
tertulis di dalam tujuan kurikulum itu. Kurikulum ini bisa juga diartikan
sebagai bahan ajar yang telah direncanakan yang akan dilaksanakan pada
kurikulum aktual sedangkan kurikulum aktual, yaitu kurikulum yang dilaksanakan
dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Kurikulum ini seharusnya tidak jauh
beda dengan kurikulum ideal, sehingga tujuan yang diinginkanpun tidak meleset
dari tujuan yang telah diinginkan pada kurikulum ideal. Kurikulum tersembunyi,
adalah kejadian yang tak di duga yang terjadi pada saat pelaksanaan kurikulum
ideal ke dalam kurikulum aktual. Kejadian yang tak terduga ini bisa berasal
dari pengaruh guru, kepala sekolah, tenaga administrasi, atau bahkan dari
peserta didik itu sendiri.
Adapun,
implementasi ketiga kurikulum ini senantiasa dilakukan dengan penyesuaian
terhadap situasi lapangan dan karakteristik peserta didik, baik perkembangan
intelektual, emosional, serta fisiknya dengan tiga tahapan pokok, yaitu
pengembangan program, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Hamalik,
Omar. 2008. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung
: PT. Rosda Karya
Http
:// ashe_kurikulum ideal, kurikulum aktual, dan kurikulum tersembunyi.htm.
Diunduh senin, 3 maret 2014
Http
:// afwan, kurikulum tersembunyi.htm. Diunduh senin, 3 maret 2014
Http
:// kurikulum aktual&kurikulum tersembunyi_Abdulhakimmuh’s webblog.htm,
Diunduh senin, 3 maret 2014
ijin copy mas / semoga bermanfaat ilmunya
BalasHapusS128Cash Bandar Betting Online Terbaik dan Terpercaya Indonesia.
BalasHapusSegera bergabung bersama kami dan raih kemanangan Anda.
Semua permainan Populer Kalangan masyarakat Indonesia tersedia disini seperti Sportsbook, Live Casino, Sabung Ayam Online, IDN Poker dan masih banyak permainan lainnya.
Alasan S128Cash menjadi yang Terbaik :
- 100% Aman & Terpercaya
- Kenyamanan dan Kepuasan member selalu di utamakan.
- Pelayanan 24 Jam / 7 Hari NONSTOP dan pastinya dilayani CS yang Profesional dan Sopan
- Untuk pendaftaran FREE, Mudah dan Cepat !!
- Menyediakan semu bank local Indonesia (Transaksi 24 Jam, TIDAK ADA JAM OFFLINE !!)
- Menyediakan deposit via Pulsa, OVO, dan GOPAY.
- Proses semua transaksi hanya butuh kurang dari 2 menit.
Demi Kenyamanan dan Kepuasan member, S128Cash juga menyediakan berbagai PROMO BONUS yang sangat menguntungkan, yaitu :
- BONUS NEW MEMBER 10%
- BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
- BONUS CASHBACK 10%
- BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!
Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami melalui :
- Livechat : Live Chat Judi Online
- WhatsApp : 081910053031
Link Alternatif :
- http://www.s128cash.biz
Judi Bola
Agen Judi Bola Terbaik